Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Meninggikan Badan Di India Ini Sangat Populer Meski Beresiko

Ada berbagai macam Operasi Plastik, tak cuma suntikan Botox atau Silikon saja, seperti misalnya pada orang yang ingin menambah tinggi badan. Di India ada prosedur dimana dokter dengan sengaja mematahkan tulang kaki, memasang implan diantara patahan, lalu kemudian membalutnya sambil menunggu kaki pulih.

Operasi untuk penambahan tinggi ini disebut semakin populer hingga menarik turis asing yang memang mencari prosedur mudah dan murah untuk memiliki tampilan menarik. Hanya saja diingatkan oleh ahli bedah Ortopedi dr Amar Sarin dari BLK Super Speciality Hospital, New Delhi, bahwa sebenarnya prosedur ini beresiko.

Terlebih lagi karena India minim regulasi, banyak pelatihan-pelatihan tak terstandar berdiri mengklaim bisa melatih seseorang untuk melakukan operasi. Oleh karena itu resiko dari operasi yang gagal bisa sampai cacat permanen.

demo ilizarov, operasi ilizarov, ilizarov patah tulang, ilizarov tinggi badan, ilizarov tambah tinggi

"Ini adalah salah satu jenis operasi kosmetik yang sulit, dan orang-orang banyak melakukannya hanya setelah satu dua bulan magang mengikuti dokter yang bahkan sendirinya mungkin baru bereksperimen. Tak ada kuliah, tak ada latihan, benar-benar tak ada persiapan sama sekali," kata dr Sarin seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (11/5/2016).

dr Sarin mengatakan prosedur yang disebut ekstensi kaki ini awalnya dikembangkan oleh seorang dokter Gavriil Ilizarov dari Polandia untuk membantu kondisi kecacatan kaki atau membantu pemulihan pasca kecelakaan. Hingga kini prosedur pun masih dipakai tapi umumnya untuk operasi rekonstruksi, bukan kosmetik.

"Kami sering menolak orang (yang ingin operasi -red). Kami biasanya mencoba konseling dulu, tapi pernah ada pasien yang mengancam ingin bunuh diri kalau saya menolak mengoperasinya. Sudah dua kali saya harus memanggil polisi dalam situasi seperti itu," pungkas dr Sarin.

Posting Komentar untuk "Metode Meninggikan Badan Di India Ini Sangat Populer Meski Beresiko"